Sabtu, 20 Oktober 2012

SUSU SAPI PERANGI VIRUS HIV? Sapi tak dapat terinfeksi virus HIV, tapi dapat sebagai penawar virus.

Mematikan virus HIV bukanlah hal yang mudah, bahkan pengobatannya hingga kini pun masih minim. Para peneliti di Australia saat ini telah menemukan penawar baru. Untuk memerangi virus HIV, mereka mencoba menerapkan susu sapi. Para ilmuwan dari University of Melbourne dan perusahaan biofarmasi Immuron Ltd menemukan bahwa sapi tidak dapat terifeksi HIV. Justru, hewan perah ini menghasilkan antibodi HIV yang mencegah penularan penyakit. Dalam penelitian, sapi hamil divaksinasi dengan protein HIV, susu pertama yang diproduksi oleh sapi setelah melahirkan mengandung antibodi dengan tingkat tinggi yang dikumpulkan melalui kolostrum. Melansir Medical Daily, peneliti menemukan bahwa sapi dapat menghasilkan 2,2 kilogram antibodi. Dengan jumlah ini, susu sapi mungkin bisa diolah menjadi produk lain untuk mencegah penularan virus HIV. Misalnya dibuat krim atau gel yang dioleskan di vagina sebelum atau setelah berhubungan seksual. Para peneliti mengatakan bahwa krim yang sama juga dapat dibuat untuk pria, tapi masih perlu dikaji ulang agar lebih efisien. Produk krim dengan kandungan susu sapi anti HIV mungkin baru bisa benar-benar dikembangkan 10 tahun lagi.

Kamis, 18 Oktober 2012

Ingin Jauh-jauh dari Stroke? Lakukan Ini

Jakarta, Siapa pun pasti tak ingin terkena serangan stroke dan berupaya untuk mencegahnya. Jika ingin tahu cara sederhana agar jauh-jauh dari stroke, tak ada salahnya melakukan hal-hal ini. Stroke adalah kerusakan otak yang terjadi akibat sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak, karena itu stroke menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kecacatan atau kematian. Jika ingin mencegah stroke, sebaiknya lakukan hal-hal sederhana berikut ini, seperti dikutip dari Foxnews, Kamis (18/10/2012) yaitu: 1. Mengontrol diabetes Seperti diketahui orang dengan diabetes berada pada risiko yang lebih tinggi terkena stroke, dan juga penyakit kardiovaskular lain seperti jantung. Untuk itu kadar gula darah ini harus dipantau secara teratur, melalui obat yang dikonsumsi serta perubahan pola hidup menjadi lebih sehat. 2. Berhenti merokok Perokok memiliki 2 kali lipat risiko stroke dibandingkan dengan non-perokok karena racun dari rokok berdampak pada darah, jantung dan arteri. Rokok diketahui memfasilitasi penumpukan plak di dinding arteri yang dapat menghalangi aliran darah ke otak, kondisi ini secara langsung mengakibatkan stroke. Namun jika seseorang berhasil berhenti merokok, maka hal ini dapat sangat mengurangi risiko stroke. 3. Kurangi kadar kolesterol Kadar kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan atherosclerosis yang merupakan faktor risiko stroke. mengontrol kolesterol melalui obat, menghindari atau kurangi makanan berkolesterol tinggi serta olahraga bisa kurangi risiko stroke. 4. Kontrol tekanan darah secara teratur Tekanan darah tinggi atau hipertensi dikenal sebagai silent killer karena tidak bergejala dan kadang tak disadari. Untuk itu setiap orang sebaiknya melakukan pengukuran tekanan darah secara teratur, terutama jika ada riwayat hipertensi di dalam keluarga. Ini karena jika seseorang mengalami hipertensi akan mengakibatkan tekanan yang seharusnya tidak perlu terjadi di dinding pembuluh darah yang bisa menyebabkan penebalan dan memperburuk kondisi. 5. Menjaga berat badan ideal Jika seseorang berat badannya berlebih bisa menempatkan beban tambahan yang sebenarnya tidak perlu pada sistem peredaran darah di seluruh tubuh yang dapat meningkatkan risiko stroke. Gaya hidup sehat termasuk pola makan dan aktivitas fisik bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan kesejahteraan secara menyeluruh serta mengurangi risiko stroke.