Jumat, 04 Mei 2012

in memoriam mantan menkes (alm) dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH

Menkes Endang: Pengangkatan dan Pengunduran Diri yang Tak Biasa

Irna Gustia - detikHealth
Browser anda tidak mendukung iFrame


img
Menkes (detikHealth)
Jakarta, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih secara resmi telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya per 26 April 2012. Saat diangkat menjadi menteri ia disorot tajam, begitu juga saat mundur dari jabatannya.

Menkes Endang saat ini tengah berjuang melawan penyakit kanker parunya yang sudah masuk stadium 4. Setelah dijenguk Presiden SBY pada Kamis siang tadi (26/4/2012), Menkes mengatakan akan konsentrasi menjalani pengobatannya dan Presiden menyetujui pengunduran dirinya.

Menkes Endang adalah sosok yang pembawaannya tenang, ramah, suka tersenyum dan punya kemampuan menjelaskan sesuatu dengan jelas.

Ketenangannya yang luar biasa menghadapi masalah memang patut diacungi jempol. Karena sifat tenangnya itu, ia tegar dalam menghadapi kontroversi saat namanya ditunjuk menjadi Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Bersatu II ( (2009-2014) menggantikan Siti Fadilah Supari.

Namanya memang muncul di menit-menit terakhir kala Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencari 'pembantu' untuk jabatan Menteri Kesehatan. Profilnya tidak masuk dalam bursa calon menteri karena waktu itu Presiden SBY sempat akan menunjuk Nila Moeloek sebagai calon Menkes.

Tapi kemudian terjadi perubahan yang begitu cepat saat Presiden mengumumkan sendiri di Istana Negara tanggal 21 Oktober 2009 jam 22.00 tentang susunan kabinetnya yang didalamnya tiba-tiba ada nama Endang Sedyaningsih.

Penunjukkannya yang begitu mendadak, memunculkan dugaan-dugaan tak sedap, yang salah satunya Endang disebut sebagai titipan AS karena pernah bekerja di lembaga penelitian Namru milik AS. Tak tanggung-tanggung mantan Menkes sebelumnya, Siti Fadilah Supari yang mempertanyakan kenapa bekas anak buahnya itu yang menjadi penggantinya.

Siti kala itu sempat mengatakan pernah mencopot jabatan Endang sebagai sebagai Kepala Puslitbang Biomedis dan Farmasi dan diturunkan menjadi peneliti madya dan naik lagi menjadi peneliti utama pada Agustus 2008 karena dugaan terlibat penelitian virus dengan AS, meski hingga kini tudingan itu sulit dibuktikan.

Mendapat sorotan yang tajam dari publik dan bekas 'bosnya' tak membuat Endang ciut. Baginya jabatan sebagai Menkes adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan pada rakyat. Tak ambil pusing dengan kontroversi pengangkatannya sebagai Menkes, Endang terus bekerja.

Lambat laun, publik pun mengakui bahwa ia sosok yang pantas menjabat sebagai Menteri Kesehatan bukan orang yang disorot karena kontroversinya saat ia ditunjuk menjadi Menteri.

Publik pun lupa dengan kontroversi pengangkatannya saat menjadi menteri. Tapi tiba-tiba pada Oktober 2010 publik dikejutkan lagi dengan berita Menkes yang menderita sakit kanker paru stadium 3. Kanker yang memang sulit dideteksi ini baru ketahuan saat ia melakukan check up rutin pada Oktober 2010.

Namun dalam 3 minggu terakhir, Menkes terpaksa kembali dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) karena merasa tubuhnya nyeri. Kanker paru yang sudah diobatinya selama 1,5 tahun ternyata kambuh lagi dan sudah masuk stadium 4.

Menyadari kondisinya yang harus fokus untuk mengobati sakitnya, Menkes Endang pun akhirnya mengajukan pengunduran diri kepada Presiden SBY per hari ini. Menkes Endang menyumbangkan pikiran, waktu dan idenya di Kementerian Kesehatan hanya selama 2,5 tahun.

Menkes Endang boleh jadi adalah menteri yang pengangkatan dan pengunduran dirinya tak biasa. Semoga cepat sembuh Ibu Endang!

Biodata

Nama:
dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH

Tempat Tanggal Lahir:
Jakarta, 1 Februari 1955

Suami:
Dr. Reanny Mamahit, SpOG, MM (Direktur RSUD Tangerang)

Anak:
Arinanda Wailan Mamahit
Awandha Raspati Mamahit
Rayinda Raumanen Mamahit

Pendidikan:
- Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Sarjana tahun 1979)
- Gelar Master on Public Health dari Harvard School of Public Health 1992
- Gelar Doktor Kesehatan Masyarakat diperoleh di Harvard University, USA tahun 1997

Karir:
- Tahun 1990, memulai karirnya di Departemen Kesehatan.
- Tahun 2004 sebagai pejabat fungsional dengan pangkat Peneliti Madya.
- Pada 26 Januari 2007 dipercaya oleh Menkes Siti Fadilah Supari sebagai Kepala Puslitbang Biomedis dan Farmasi.
- Pada 24 Juli 2008 sebagai peneliti Madya pada Puslitbang Biro Medis dan Farmasi.
- Sejak 1 Agustus 2008 sebagai Peneliti Utama pada Puslitbang Biro Medis dan Farmasi.
- Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu II ( (2009-2014) yang menjabat sejak 22 Oktober 2009, menggantikan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K).

Penghargaan:
- Penulis Artikel terbaik ke-2 Badan Litbangkes tahun 2000
- Presentasi Poster Terbaik ke-3 pada Conferensi Asia Pasifik ke-3 tentang Perjalanan Kesehatan.

Karya:
- Pengembangan Jaringan Virologi dan Epidemiologi Influenza di Indonesia (2007)
- Karakteristik kasus-kasus flu burung di Indonesia (Juli 2005-Mei 2006)
- Kajian penelitian sosial dan perilaku yang berkaitan dengan Infeksi Menular Seksual, HIV/AIDS di Indonesia (1997-2003).
- Lebih dari 50 artikel ditulis dr Endang di jurnal nasional dan internasional. Penghargaan yang pernah diperoleh dokter Endang antara lain Sulianti Award dan APACPH (Asia Pacific Academics of Public Health) Award.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar